Hari/Tanggal : Kamis, 16 Januari 2014
Jam : 13.00 s/d. 14.30 wib
Nara Sumber : dr. Rudi R.Hasibuan
ASUHAN KEPERAWATAN PD PASIEN DGN GANGREN
OLEH: dr. Rudi R. Hasibuan
PENGERTIAN
Gangren: proses atau keadaan yg ditandai dengan adanya jaringan mati atau nekrosis, namun secara mikrobiologis adalah proses nekrosis yg disebabkan oleh infeksi (Askandar, 2001)
Gangren: proses atau keadaan yg ditandai dengan adanya jaringan mati atau nekrosis, namun secara mikrobiologis adalah proses nekrosis yg disebabkan oleh infeksi (Askandar, 2001)
Gangren kaki diabetik: luka pada kaki yang merah kehitam-hitaman dan berbau busuk akibat sumbatan yang terjadi di pembuluh darah sedang atau besar di tungkai (Askandar, 2001).
Biasanya kuman yang menginfeksi pada gangren kaki diabetik adalah: Streptococcus (Soetmadji, 1999)
¡Faktor-faktor yg mempengaruhi terjadinya gangren kaki diabetik:
a. Faktor endogen:
-
genetik, metabolik
-
angiopati diabetik
-
Neuropati diabetik
b. Faktor eksogen:
-
Trauma
- Infeksi
TEORI TERJADINYA KOMPLIKASI KRONIK DM
TEORI TERJADINYA KOMPLIKASI KRONIK DM
1. TEORI SORBITOL:
Hiperglikemi
Penumpukkan kadar glukosa pada sel dan jaringan tertentu dan dpt mentransport glukosa tanpa insulin
Glukosa yg ber>> tidak akan termetabolisasi habis secara normal melalui glikolisis
Sebagian
glukosa yg tersisa dgn perantaraan enzim
aldose reduktase akan diubah menjadi sorbitol
Sorbitol
akan tertumpuk dalam sel/jaringan tersebut dan menyebabkan kerusakan dan perubahan fungsi
2. TEORI GLIKOSILASI
Hiperglikemi
Glikosilasi pada semua protein, terutama yg mengandung senyawa lisin
Terjadinya
proses glikosilasi pada protein membran basal komplikasi
baik makro/mikro vaskuler.
Faktor
utama yg menyebabkan gangren kaki diabetik adalah:
- Angiopati
- Neuropati Faktor
terpenting untuk
terjadinya kaki diabetik
- Infeksi
¡Adanya
neuropati perifer terjadinya gangguan sensorik dan motorik.
¡GANGGUAN SENSORIK Hilang/menurunnya
sensasi nyeri pada kaki, shg jika mengalami trauma tidak terasa nyeri, yg tiba-tiba menyebabkan ulkus pada kaki.
¡Angiopati penurunan aliran darah ke tungkai akibat aterosklerosis dr pembuluh darah besar di tungkai terutama di betis.
Apabila sumbatan terjadi pada pembuluh darah yg lebih besar (K) akan menderita sakit pada tungkai setelah berjalan pd jarak tertentu.MANIFESTASI KLINIK
¡Manifestasi ggn pembuluh darah dapat berupa:
- nyeri
tungkai bawah saat istirahat
- pada
perabaan terasa dingin
- kesemutan
dan cepat lelah
- pulsasi
pembuluh darah kurang kuat
- Kaki
menjadi pucat bila ditinggikan.
- Adanya
ulkus/gangren
¡Adanya
angiopati penurunan asupan nutrisi, oksigen serta antibiotika sehingga kaki sulit sembuh (Levin, 1993).
KLASIFIKASI GANGREN
Wagner
(1983) membagi
gangren kaki diabetik menjadi 6 tingkatan:
Derajat 0:
Tidak ada lesi, kulit masih utuh dgn kemungkinan disertai kelainan bentuk kaki
Derajat I: Ulkus superficial terbatas
pada kulit
Derajat II:
Ulkus dalam menembus tendon dan tulang
Derajat III: Abses
dalam, dengan atau tanpa osteomilitis
Derajat IV: gangren
jari kaki atau bagian distal kaki dengan
atau selulitis.
Derajat V: gangren
seluruh kaki atau sebagian tungkai
Brand (1986) dan
Ward (1987) membagi gangren kaki menjadi 2 golongan:
1). Kaki diabetik akibat iskemi: disebabkan oleh
penurunan aliran darah ke tungkai akibat
adanya makroangiopati (arterosklerosis) dr pembuluh darah besar di
tungkai terutama di betis.
2. Kaki diabetik akibat neuropati
Terjadi
kerusakan syaraf somatik dan otonomik,
tdk ada ggn dari sirkulasi.
Secara
klinis: dijumpai kaki yg kering, hangat,
kesemutan, mati rasa, edema kaki dengan pulsasi pembuluh darah kaki teraba baik.
ASKEP GANGREN
1.PENGKAJIAN
-
Keluhan utama:rasa kesemutan pd kaki/tungkai bawah, rasa raba yg menurun, luka yg tdk sembuh-sembuh dan berbau, adanya nyeri pada luka.
-
Riwayat penyakit sekarang: kapa terjadinya luka, penyebab, upaya yang telah dilakukan untuk mengatasinya.
-Riwayat kesehatan dahulu: riwayat DM atau penyakit-penyakit lain yg ada kaitan dengan defisiensi insulin, mis: penyakit pankreas. Adanya riwayat penyakit jantung, aterosklerosis.
-Riwayat kesehatan keluarga: menderita DM, atau penyakit keturunan yg dapat menyebabkan defisiensi insulin.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1). Gangguan perfusi jaringan b/d menurunnya aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah
2). Kerusakan integritas kulit b/d adanya gangren pada ekstremitas
3). Gangguan rasa nyaman nyeri b/d iskemik jaringan
4). Potensial terjadinya penyebaran infeks (sepsis) b/d meningkatnya kadar gula darah
5). Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan b/d kurang
informasi
6). Gangguan gambaran diri b/d peubahan salah satu anggota tubuh
PERAWATAN LUKA GANGREN
Oleh karena itu perlu diganti balutan secara khusus
Gangren adalah luka yang terinfeksi disertai dengan adanya jaringan yang mati berwarna kehitaman dan membau akibat pembusukan o/ bakteri.
¡Perawatan
luka gangren: melakukan perawatan luka akibat dari komplikasi penyakit diabetes melitus (Perry & Potter, 2006).
TUJUAN PERAWATAN GANGREN
¡Tujuan
perawatan gangren:
- Mencegah
meluasnya infeksi
- Memberi
rasa nyaman pada klien
-
Mengurangi nyeri
-
Meningkatkan proses penyembuhan luka
INDIKASI PERAWATAN
¡Perawatan
luka gangren dapat dilakukan pada luka gangren diabetik yang kotor dan bersih.
¡PRINSIP PERAWATAN
Perawatan
luka dilakukan jika luka kotor/luka basah
¡Perhatikan
teknik aseptik dan antiseptik
¡Ganti
sarung tangan diantara tindakan “bersih” dan “kotor”
¡Pisahkan
peralatan bersih dan steril
¡Balutan
diberikan sesuai kondisi luka: basah, kering, steril dan luka terkontaminasi.
HAL-HAL YG PERLU
DIPERHATIKAN
¡Melihat
kondisi luka pasien: luka kotor/tidak, ada pus atau jar.nekrotik?
¡Setelah
dikaji baru dilakukan perawatan luka.
PERSIAPAN ALAT U/
PERAWATAN
Alat Steril ( baki instrument
berisi ) :
¡1 Pinset anatomi
¡2 pinset chirurgis
¡1 klem arteri
¡1 gunting jaringan
¡Kassa dan deppers steril secukupnya
¡Kom kecil untuk larutan 2 buah
¡Sarung tangan steril
¡Kapas lidi
Alat Tidak Steril:
¡Larutan NaCl 0,9 %
¡Handscone bersih
¡Pinset anatomi bersih
¡Verban/plester
hipoalergik
¡Verban elastic, gunting verban
¡Spuit 50 cc dan 10 cc
¡Pengalas/perlak
¡Tempat sampah atau kantong plastik, bengkok
¡Antiseptik: Iodine (jika perlu), alkohol.
¡Sampiran
¡Masker, dan scort jika perlu
PERALATAN BALUTAN MODERN
¡Transparant film
¡Hidroaktif gel
¡Hidrokoloid
¡Hidroselulosa
¡Calsium alginate
PERSIAPAN
PASIEN
- Mengucapkan salam teraupetik dan memperkenalkan diri
- Melakukan evaluasi/validasi
- Melakukan kontrak (waktu, tempat dan topik)
- Menjelaskan tujuan dilakukan prosedur
- Menjelaskan langkah prosedur
- meminta persetujuan pasien
- menyiapkan pasien sesuai keb.
TEKNIK PERAWATAN GANGREN
Prosedur pelaksanaan:
1). Tutup pintu atau psang sampiran
di sekitar klien
2). Atur posisi yang nyaman bagi
klien untuk memudahkan daerah luka dapat dijangkau dengan mudah
3). Sediakan perlatan yang
diperlukan dalam troley di samping pasien.
4). Cuci tangan, gunakan sarung
tangan bersih
5). Pasang pengalas
6). Letakkan bengkok atau kantong plastik di dekat klien
7). Buka balutan luka dengan menggunakan gunting verban. Bila balutan lengket pada luka, basahi balutan yang menempel pada luka dengan NaCl 0,9% dan angkat balutan dengan pinset secara hati-hati.
8). Kaji
kondisi luka serta kulit sekitar luka:
§Lokasi
luka dan jaringan tubuh yang rusak, ukuran luka meliputi luas dan
kedalaman luka (arteri, vena, otot, tendon dan tulang).
§Kaji
ada tidaknya sinus
Kondisi luka kotor atau tidak, ada tidaknya pus, jaringan nekrotik, bau pada luka, ada tidaknya jaringan granulasi (luka berwarna merah muda dan mudah berdarah).
§ Kaji kulit sekitar luka terhdap adanya maserasi, inflamasi, edema dan adanya gas gangren yang ditandai dengan adanya krepitasi saat melakukan paplpasi di sekitar luka.
§Kaji adanya nyeri pada luka
9). Cuci perlahan-lahan kulit di sekitar ulkus
dengan kasa dan air hangat, kemudian keringkan perlahan-lahan dengan cara mengusap secara hati-hati dgn kasa kering
10). Cuci
tangan dengan alkohol atau air bersih
11). Ganti
sarung tangan dengan sarung tangan steril
12). Bersihkan
luka:
§Bila
luka bersih dan berwarna kemerahan gunakan cairan NaCl 0,9%
§Bila
luka infeksi, gunakan cairan NaCl 0,9% dan antiseptik iodne 10%
§Bila
warna luka kehitama: ada jar. Nekrotik, gunakan NaCl 0,9%. Jar.nekrotik
dibuang dengan cara digunting sedikit demi sedikit samapi terlihat jar.granulasi.
§Bila
luka sudah berwarna merah, hindari jangan sampai berdarah
§Bila
da gas gangren, lakukan masase ke arah luka
13). Bila terdapat sinus lubang, lakukan irigasi dengan menggunakan NaCl 0,9% dengan sudut kemiringan 45 derajat sampai bersih.
Irigasi sampai kedalaman luka
karena pd sinus terdapat banyak
kuman
14). Lakukan penutupan luka:
a. Cara
Konvensional:
-
Bila luka bersih, tutup luka dengan 2 lapis kain kasa yang telah dibasahi dengan NaCl 0,9% dan diperas sehingga kasa menjadi lembab. Pasang kasa lembab sesuai kedalaman luka (hindari mengenai jaringan sehat di pinggir luka), lalu tutup dengan kain kasa kering dan jangan terlalu ketat.
- Bila luka infeksi, tutup luka dengan 2 lapis kasa lembab dengan NaCl 0,9% dan betadin 10%, lalu tutup dengan kasa kering.
b. Bila menggunakan balutan modern
- Transparant film: balutan yang dapat mendukung terjadinya autolitik
debridement dan
digunakan pada luka partial thickness.
- Kontraindikasi pada luka dengan eksudat
banyak dan sinus
Hidroaktif gel: digunakan untuk mengisi jaringan mati/nelrotik,mendudkung terjadinya autolitik debridement, membuat
kondisi lembab pada luka ynag kering/nelrotik, luka ynag berwarna kuning dengan eksudat minimal.
- Hidroselulosa
Digunakan
untuk menyerap cairan (hidrofiber) dan membentuk gel yang lembut, mendukung proses autolitik debridement, meningkatkan proses granulasi dan reepitelisasi, meningkatkan kenyamanan pasien dengan mengurangi rasa sakit, menahan stapilococcus aureus agar tidk masuk ke dalam luka.
Calsium Alginate
§ Digunakan
sebagai absorban, mendukung
granulasi
pada luka.
§ Digunakan pada warna luka merah, eksudat
dan
mudah berdarah.
METCOVASIN
§ Digunakan
untuk memproteksi kulit mendukung
proses autolisis debridement pada
luka dengan kondisi nekrotik atau granulasi
/ superfisial.
¡MYCOSTATINE DAN
METRONIDAZOLE
Berguna untuk melindungi kulit akibat candida, untuk mengurangi bau akibat jamurdan bakteri anaerob, mengurangi nyeri dan peradangan.
15). Bila pembuluh darah vena mengalami kerusakan , lakukan kompresi dengan menggunakan verban elastis.
16). Mengatur pasien ke posisi yang nyaman dan memungkinkan aliran darah ke perifer dan ke daerah luka tetap lancar, misalnya dnegan cara elevasi tungkai bila luka berlokasi di tumit atau telapak kaki.
17). Merapikan
alat-alat
18). Membuka
sarung tangan dan Mencuci tangan
19). Mengevaluasi respin pasien baik verbal maupun non verbal
20). Menyusun rencana tindak lanjut: jadwal penggantian balutan yang akan datang dan rencana edukasi kepada klien dan keluarga.
21). Dokumentasikan tindakan dan hasil evaluasi perkembangan keadaan luka:
- Ukuran
luka: luas dan kedalaman luka
- Kondisi
luka
- Kondisi
kulit sekitar luka
- Apakah
ada nyeri pada luka
- Jenis balutan yang digunakan
- Hasil
kultur luka (jika ada)
22). Berikan pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan luka:
- Anjurkan
klien untuk tidak menekuk atau melipat
kaki yang luka
- Anjurkan
klien untuk imobilisasi kaki yg luka dan hindari menggunakan kaki yg luka sebagai tumpuan atau penyangga tubuh.
EVALUASI
¡Mencatat hasil tindakan perawatan luka pada
dokumen/catatan keperawatan
¡Perhatikan teknik asepthik dan antiseptik
¡Jaga privasi klien
¡Perhatikan jika ada pus / jaringan nekrotik
Catat karakteristik luka